Pengertian dan Fungsi Bisnis
Bisnis merupakan
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya
untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya. Secara historis, bisnis berasal dari
kata business yang berasal dari kata dasar busy yang berarti “sibuk”. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapatalis, kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis
dibentuk untuk mendapatkan profit (keuntungan) dan meningkatkan kemakmuran para
pemiliknya.
Tujuan Bisnis
Dalam berbisnis
atau berwirausaha tentu kita mempunyai tujuan, unuk sebelumnya kita harus
berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen
yaitu berupa barang dan jasa. Sedangkan, tujuan dari perusahaan adalah mendapatkan
laba maksimum, yakni suatu imbalan yang diperoleh oleh perusahaan dari
penyediaan suatu produk bagi para konsumen.
Fungsi Bisnis
Adapun fungsi
dari Bisnis diantaranya adalah :
- Mencari bahan mentah : Bahan mentah dalam dunia bisnis dapat diartikan sebagai peluang pasar. Jadi dalam berbisnis hendaknya didahului dengan penelitian mengenai peluang pasar, konsumen, dan sumber daya yang ada.
- Mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi : Ketika peluang telah didapat maka selanjutnya dalah menyusun strategi dan rencana kerja suatu bisnis agar menjadi barang yang siap untuk dipasarkan dan di jual kepada public.
- Dristribusi Produk ke Konsumen : Produk yang dihasilkan lalu di distribusikan kepada konsumen.
- Teknis, Diantaranya masalah bahasa dan perubahan dari model hard copy menjadi model display. Penggunaan Software ERP menuntut terminologi istilah yang sama sehingga istilah istilah dalam produksi, penjualan, dll yang digunakan harus dirubah sesuai istilahistilah dalam ERP yang berbahasa Inggris. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen secara tradisional dilakukan dengan menggunakan model hard copy dimana Manajer menandatangani tumpukan kertas yang dimejanya dipaksa untuk membuka komputer karena proses Approval dilakukan melalui media tersebut (model display).
- Budaya, Implementasi ERP yang berbasis penggunaan teknologi menuntut perubahanperubahan yang harus dilakukan karyawan diantaranya harus aware terhadap penggunaan software tersebut (sebagai contoh selalu update data).
- Politik, Kendala yang menghambat implementasi berasal dari dalam tubuh departemen IT sendiri dan dari luar departemen. Sebagian besar karyawan IT merasa pekerjaannya akan hilang karena digantikan oleh sistem tersebut. Hal ini dikarenakan sebelum penerapan sistem ERP, bagian IT inilah yang bertanggung jawab untuk membuat aplikasi-aplikasi sesuai dengan kebutuhan user disemua departemen. Beberapa karyawan di luar departemen IT juga merasa terancam dengan berkurangnya kekuasaan karena sebagian pekerjaan akan dilakukan oleh software ERP. Dengan alasan politis tertentu, beberapa unit kerja yang sebenarnya bisa dihapus tidak dapat dilakukan. Keengganan user atau karyawan departemen lain pada saat diimplementasikan software karena adanya unsur ”ketidakpercayaan” terhadap departemen IT. Ketidakpercayaan tersebut timbul karena ketakutan bahwa data-data atau laporanlaporan rahasia mereka akan diketahui oleh bagian IT selaku administrator.
Contoh Perusahaan
HP (hewlet Packard)
Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan besar
dalam bidang informatika. Perusahaan ini banyak memproduksi perangkat komputasi
seperti PC, laptop, printer hingga mesin ATM.
Penciptaan
Nilai barang pada perusahaan. Pada mulanya
perusahaan ini menjual barangnya secara langsung dnegan mendatangi tiap tiap
konsumen potensial. Seiring berjalannya waktu barang yang di produksi mengalami
peningkatan penjualan karena memperoleh apresiasi dari konsumen.
Fungsi Mikro Bisnis
Dalam membangun reputasi yang baik perusahan ini juga
turut memperhatikan aspek mikro perusahaan. Seperti penyediaan suasana kerja
yang kondusif, rendah tekanan, dan dukungan terhadap para karyawan. Karena
karyawan merasa diperlakukan baik oleh perusahaan maka produktivitas karyawan
juga turut meningkat. Jajaran direksi perusahaan dipilih dari individu yang
berpengalaman dan professional selama berkarir dalam perusahaan ini, keputusan
dari para jajaran direksi sangat menentukan arah dan masa depan perusahaan.
Contohnya ketika tahun 2011 HP memperkenalkan roduk tablet dengan nama HP
TouchPad dimana sisitem oprasi yang digunakan adalah WebOs yang merupakan
pengembangan dari linux. Namun karena respon pasar tidak terlalu baik seperti
yang diharapkan maka perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi tablet
tersebut dan menjual sisanya jauh dari harga resmi yang di tawarkan ketika
launching.
Fungsi Makro Perusahaan
Karena pangsa pasar hp cukup besar di dunia maka HP
mengucapkan terimakasihnya kepada para konsumen dengan melakukan donasi
terhadap badan kesehatan dunia(WHO), penelitian kangker, Kepedulian terhadap
generasi muda (UNICEF) sebagai bentuk timbal balik perusahaan terhadap dunia.
CONTOH STUDI KASUS PT. BENTOEL PRIMA
Perseroan didirikan dengan nama PT Rimba Niaga Idola pada tanggal 11 April 1987 dan berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa yang diadakan pada tanggal 27 Desember 1996, nama Perseroan diubah menjadi PT Transindo Multi Prima Tbk. Pada tanggal 29 Agustus 2000, nama PT Transindo Multi Prima Tbk dirubah menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Dengan berjalannya perkembangan bentoel, Hingga Sekarang BentoelGroup dikenal sebagai perusahaan rokok terbesar di Malang yang di kelola secaraprofesional dan modern lebih dari 75 tahun dan telah memproduksi beberapa brand terkenal antara lain, Bentoel Biru, Star Mild, X Mild, Bentoel Sejati, Tali Jagad, Bintang Buana, Neo Mild, Country, One Mild, dan lain-lain. Visi, Misi, Nilai Perusahaan dan Strategi Korporasi merupakan komponen dari The Winning Formula (TWF) yang disusun berdasarkan cetak biruperusahaan yaitu Bentoel Strategic Scenario (BSS). BSS merupakan landasandalam menyusun rencana jangka panjang, jangka menengah maupun jangkapendek supaya rencana dan pelaksanaannya dapat berjalan secara terarah dan berkesinambungan. Tidak bisa disangkal apabila industri rokok nasional mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan berbagai kebijakan pemerintah telah menekan kinerja perusahaan rokok, terutama yang terkait dengan upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Faktor lainnya, rokok menjadi penyebab utama berbagai penyakit yang mematikan. Oleh karena itu, untuk menyiasati tekanan tersebut perusahaan rokok biasanya mencari berbagai terobosan yang inovatif guna mendongkrak penjualan. Tidak hanya lewat promosi, tapi yang lebih penting adalah kelengkapan infrastruktur, terutama sistem. Kenapa sistem? karena sistem akan mendrive organisasi dan tanpa sistem yang terintegrasi, kinerja perusahaan akan sulit mengalami peningkatan dalam menjalankan proses bisnisnya. Menurut Paul Ong, Chief Information Officer Bentoel Group, sebelumnya masing-masing divisi di Bentoel memiliki modul aplikasi sendiri-sendiri, seperti di bagian keuangan, bagian pergudangan, bagian penjualan ataupun kantor pusat. Karena sistem aplikasi masing-masing bagian itu berbeda, sulit untuk berkomunikasi atau mengintegrasikan data dan tidak realtime. Buntutnya adalah keterlambatan dalam integrasi dan penyesuaian data. Pada saat tersebut, proses budgeting pada Bentoel masih dilakukan secara manual dengan menggunakan Microsoft Excel. Padahal industri rokok di Indonesia sangat kompetitif, sehingga pihaknya membutuhkan analisis situasi pasar yang dapat dilakukan dengan cepat untuk mengambil tindakan yang tepat dan cepat, sehingga dibutuhkan sistem yang bisa mengintegrasikan seluruh bisnis proses dalam perusahaan. Selain itu, karena datanya belum realtime, maka meskipun sudah terjadi transaksi penjualan atau pengiriman barang, tak secara otomatis mengurangi posisistok barang dagangan. Begitu pula, posisi 14 piutang atau account receivable juga belum bertambah. Manajemen informasi yang terpisah-pisah seperti ini jelas berpotensi mengacaukan manajemen keuangan, karena data tak sesuai dengan fakta. Bahkan, ini juga berimbas pada kultur organisasi.
0 comments:
Post a Comment